Sabtu, 21 Mei 2016

The Beauty of Malang



Tempat Wisata di Malang merupakan rekomendasi yang tepat bagi kalangan para wisatawan yang menyukai dunia liburan. Malang merupakan kota di Jawa Timur yang punya banyak tempat wisata yang menarik dan luar biasa. Banyaknya tempat wisata yang tersedia menjadikan Malang sebagai kota yang paling banyak menjadi tujuan liburan, bahkan seringkali dijadikan tempat percontohan yang nyaman untuk belajar (dalam hal pendidikan, misalnya). Sehingga perlu banyak waktu untuk bisa menceritakan mengenai tempat-tempat wisata di kota Malang, mengingat jumlahnya sangat banyak sekali. Anda perlu banyak referensi untuk mengetahui mana saja yang bisa Anda kunjungi ketika akan berlibur ke Malang.
Objek Wisata Malang memang bisa disejajarkan dengan tempat wisata di daerah lain, seperti Jakarta dan Bali. Akan tetapi, banyaknya kealamian yang bisa didapat dari tempat wisata di kota Malang menjadikan kota ini sebagai tujuan wisata yang menarik, alasannya orang berlibur kebanyakan untuk mencari kesenangan dan menghibur diri, bahkan kealamian kadang paling banyak dicari. Sehingga ini menciptakan suasana lain bagi Malang yang tujuh puluh persen terdiri dari wisata alam, kalaupun yang modelnya adalah buatan itu tak sebanding dengan banyaknya yang alami.


Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Merdeka Malang



Universitas Merdeka Malang merupakan Perguruan Tinggi Swasta di Malang yang sudah berdiri sejak tahun 1964. Sejak saat itu pula, Universitas Merdeka atau yang biasa dikenal dengan Unmer ini mulai mengukir banyak prestasi di bidang Tri Dharma.Oleh karena itu Unmer banyak dikenal oleh masyarakat luas sebagai institusi pendidikan tinggi yang memiliki reputasi pendidikan berkualitas.
Fakultas Ekonomi Universitas Merdeka Malang memiliki 3 (tiga) jurusan yaitu
1. Jurusan Manajemen
    Konsentrasi:
    a. Manajemen Keuangan dan Investasi
    b. Manajemen Pemasaran
    c. Manajemen Operasional
    d. Manajemen Sumber Daya Manusia 
2. Jurusan Akuntansi
    Konsentrasi:
    a. Akuntansi Umum
    b. Akuntansi Keuangan
    c. Akuntansi Manajemen
    d. Akuntansi Perpajakan
3. Jurusan Ekonomi Pembangunan
    Konsentrasi:
    a. Ekonomi Sumber Daya
    b. Ekonomi Keuangan dan Perbankan
    c. Perencanaan Pembangunan dan Otonomi Daerah

FEB UNMER Malang menyediakan sistem pendidikan yang berkualitas tinggi dengan staf pengajar yang tangguh, kurikulum yang dinamis, dan proses belajar mengajar yang dijamin kualitasnya oleh Badan Penjamin Mutu Universitas (BPMU) untuk tingkat universitas dan Gugus Kendali Mutu Fakultas (GKMF) untuk tingkat fakultas, dan terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional (Jurusan/Prodi Ekonomi Pembangunan Akreditasi "A", Jurusan/Prodi Manajemen Akreditasi "B", dan Jurusan/Prodi Akuntansi Akreditasi "B"). Komitmen terhadap jaminan mutu akademik dibuktikan dengan beberapa orang dosen tetap FEB UNMER Malang menjadi assesor (Penilai akreditasi PTN/PTS) oleh Badan Akreditasi Nasional. Hal ini menunjukkan pengakuan pihak luar mengenai kualitas staf dosen FEB UNMER Malang. Program yang dirancang oleh FEB UNMER Malang untuk menghasilkan sumber daya manusia agar sesuai dengan kualifikasi yang diinginkan.

Sabtu, 02 April 2016

Ngliyep Beach, The Hidden Paradise in South Malang

Pantai Ngliyep
Pantai Ngliyep adalah sebuah pantai di pesisir selatan yang terletak di tepi Samudra Hindia tepatnya di Desa Kedungsalam, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, sekitar 62 km arah selatan dari Kota Malang. Dari Kota Malang, Ngliyep sangat mudah dijangkau karena sejak tahun 1980 akses menuju pantai telah diaspal. Dari Kota Malang bisa melalui jalur Donomulyo atau jalur Sumbermanjing kulon atau yang sekarang dikenal dengan nama Kecamatan Pagak.
Luas areal wisata Pantai Ngliyep kurang lebih 10 Ha yang terdiri dari hutan lindung, areal wisata, penginapan, dan lahan parkir. Fasilitas yang ada di Pantai Ngliyep antara lain pesanggrahan 4 buah, penginapan 6 buah dan cottage 2 buah. Pada era 1980-an, Pantai Ngliyep merupakan daerah tujuan wisata favorit di Jawa Timur. Bahkan sebelum pantai Balekambang dan Pantai Sendangbiru dikenal para wisatawan, pantai ini jauh lebih dulu dikenal. Konon pantai ini ditemukan pertama kali oleh Mbah Atun, perantauan asal Jogjakarta, pada 1919 dan mulai dibuka secara resmi pada 1951. Sayangnya, sekarang Ngliyep kurang dikelola dengan baik karena masih terjadi persengketaan lahan antara pemerintah daerah dengan Perum Perhutani.
Ngliyep memiliki panorama yang sangat indah, memiliki hamparan pasir putih yang lembut dan area bermain yang luas dengan ditumbuhi pepohonan yang rindang. Bahkan alunan gelombangnya pun cukup menarik untuk dinikmati. Karena itulah namanya Ngliyep yang memiliki arti setiap orang yang melihat pantai ini akan merasa mengantuk dan tertidur (bahasa Jawa: liyep-liyep). Ngliyep dikelilingi oleh tebing-tebing yang curam dam hamparan hutan tropis di sekitarnya. Terdapat sebuah pulau kecil bernama Gunung Kombang yang terdapat sebuah petilasan yang bisa dikunjungi.
Tak jauh dari Ngliyep, di sebelah kiri terdapat sebuah teluk dengan pemandangan yang tak kalah indah yaitu Teluk Putri. Untuk menuju ke sana, pengunjung cukup berjalan ke sisi kiri kemudian naik ke bukit yang tak terlalu tinggi. Disebut dengan Teluk Putri, karena di teluk ini dilapisi pasir putih sangat bersih dan halus lembut sehalus kulit para putri. Ketebalan pasir kurang lebih 40 cm. Memang, hamparan pasir tidak luas, tak lebih dari 100 meter saja, namun nyaman untuk tempat menyepi. Hanya, pengunjung di sini harus hati-hati karena terkadang gelombang bisa cukup besar. Karena itu, tidak diperbolehkan mendekat sampai di bibir pantai. Pengunjung hanya boleh berada di pasir putih.
Setiap tanggal 14 bulan Maulud (Rabiulawal), pantai Ngliyep akan lebih ramai dari hari biasa karena selalu diadakan acara labuhan. Kegiatan labuhan ini sudah ada secara turun-temurun sejak masa Mbah Atun, orang yang dipercaya jadi penemu Ngliyep. Labuhan adalah kegiatan masyarakat adat Jawa berupa selamatan dengan menyembelih kambing atau sapi yang disedekahkan kepada masyarakat sekitar pantai. Namun, sebagian makanan juga dilarung atau ditebarkan ke tengah laut. Upacara ini dilakukan oleh masyarakat Kedungsalam dengan membawa sesaji beraneka ragam dan diiringi kesenian Jaranan serta para pengawal yang mengenakan pakaian adat. Sesaji itu diarak menuju Gunung Kombang yang berjarak kurang lebih 300 m melalui sebuah jembatan dari pesanggrahan Ngliyep.
Senja di Pantai Ngliyep